Baru-baru ini, muncul berita yang mengkhawatirkan di dunia keamanan siber: sebuah paket data yang berisi informasi pengguna media sosial yang besar telah dijual di dark web. Paket data ini dilaporkan mencakup 538 juta informasi pengguna, di mana 172 juta di antaranya terkait dengan profil dasar akun. Informasi ini mencakup berbagai aspek seperti ID pengguna, jumlah konten yang diposting, jumlah pengikut, jumlah yang diikuti, jenis kelamin, serta lokasi geografis.
Terkait peristiwa ini, kepala keamanan platform terkait memberikan tanggapan. Dia menjelaskan bahwa nomor telepon yang bocor diperoleh melalui pencocokan massal oleh program jahat melalui antarmuka unggah buku alamat pada tahun 2019, sementara informasi publik lainnya dikumpulkan melalui teknik web crawler.
Pejabat tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa setelah menemukan anomali data pada tahun 2019, platform segera mengambil langkah untuk menutup celah tersebut. Selain itu, mereka segera melaporkan kepada pihak berwenang dan memberikan bukti terkait. Selain itu, platform juga terus menyelidiki individu-individu yang menjual informasi tersebut secara online. Dia menekankan bahwa keamanan privasi pengguna sangat penting, terutama ketika melibatkan informasi sensitif seperti nomor telepon.
Peristiwa ini mengingatkan kita sekali lagi bahwa di era digital, keamanan informasi pribadi menghadapi tantangan yang serius. Baik pengguna maupun platform perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah perlindungan yang lebih ketat untuk memastikan privasi dan keamanan data pribadi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenEconomist
· 07-26 22:02
sebenarnya, pelanggaran ini mengikuti masalah asimetri informasi klasik dalam ekonomi... data terpusat = titik kerentanan tunggal
Lihat AsliBalas0
GasFeeTears
· 07-26 05:52
Seharusnya sudah mengganti kata sandi.
Lihat AsliBalas0
FUDwatcher
· 07-24 17:09
Apa pun tidak bisa disembunyikan
Lihat AsliBalas0
MissingSats
· 07-24 17:06
Butuh waktu empat tahun untuk memberikan tanggapan?
Lihat AsliBalas0
MemecoinResearcher
· 07-24 16:52
statistik kebocoran data rn terlihat lebih bullish daripada $DOGE sejujurnya
Lihat AsliBalas0
SatoshiHeir
· 07-24 16:49
Dari sudut pandang arsitektur teknis, sistem keamanan informasi di platform ini seperti tidak ada artinya, jelas merupakan perjuangan di akhir era Web2.0. Disarankan agar semua orang langsung berpindah ke platform sosial desentralisasi!
5,38 juta informasi pengguna bocor, platform merespons dan memperkuat langkah-langkah keamanan data
Baru-baru ini, muncul berita yang mengkhawatirkan di dunia keamanan siber: sebuah paket data yang berisi informasi pengguna media sosial yang besar telah dijual di dark web. Paket data ini dilaporkan mencakup 538 juta informasi pengguna, di mana 172 juta di antaranya terkait dengan profil dasar akun. Informasi ini mencakup berbagai aspek seperti ID pengguna, jumlah konten yang diposting, jumlah pengikut, jumlah yang diikuti, jenis kelamin, serta lokasi geografis.
Terkait peristiwa ini, kepala keamanan platform terkait memberikan tanggapan. Dia menjelaskan bahwa nomor telepon yang bocor diperoleh melalui pencocokan massal oleh program jahat melalui antarmuka unggah buku alamat pada tahun 2019, sementara informasi publik lainnya dikumpulkan melalui teknik web crawler.
Pejabat tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa setelah menemukan anomali data pada tahun 2019, platform segera mengambil langkah untuk menutup celah tersebut. Selain itu, mereka segera melaporkan kepada pihak berwenang dan memberikan bukti terkait. Selain itu, platform juga terus menyelidiki individu-individu yang menjual informasi tersebut secara online. Dia menekankan bahwa keamanan privasi pengguna sangat penting, terutama ketika melibatkan informasi sensitif seperti nomor telepon.
Peristiwa ini mengingatkan kita sekali lagi bahwa di era digital, keamanan informasi pribadi menghadapi tantangan yang serius. Baik pengguna maupun platform perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah perlindungan yang lebih ketat untuk memastikan privasi dan keamanan data pribadi.