Apakah kamu pernah menyadari, ketika kamu benar-benar peduli pada seseorang, emosi menjadi sangat tidak terkendali? Seseorang yang seharusnya rasional, bisa saja berpikir berlebihan hanya karena satu kalimat darinya. Seseorang yang biasanya toleran terhadap orang lain, bisa merasa cemas hanya karena satu tindakan kecilnya. Ini bukan karena kamu tidak cukup dewasa, tapi karena kamu terlalu peduli. Mencintai seseorang memang seperti itu, dengan rela menyerahkan saklar yang mempengaruhi emosimu ke tangan mereka. Kamu akan merasa gelisah seperti anak kecil hanya karena dia tidak membalas pesan, dan bisa merasa bahagia sepanjang hari hanya karena dia berkata "kangen kamu". Ketika kamu benar-benar peduli pada seseorang, semua yang disebut rasional dan dewasa akan sementara tidak berlaku, bukan karena bodoh, tapi karena ada seseorang yang penting di hatimu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah kamu pernah menyadari, ketika kamu benar-benar peduli pada seseorang, emosi menjadi sangat tidak terkendali? Seseorang yang seharusnya rasional, bisa saja berpikir berlebihan hanya karena satu kalimat darinya. Seseorang yang biasanya toleran terhadap orang lain, bisa merasa cemas hanya karena satu tindakan kecilnya. Ini bukan karena kamu tidak cukup dewasa, tapi karena kamu terlalu peduli. Mencintai seseorang memang seperti itu, dengan rela menyerahkan saklar yang mempengaruhi emosimu ke tangan mereka. Kamu akan merasa gelisah seperti anak kecil hanya karena dia tidak membalas pesan, dan bisa merasa bahagia sepanjang hari hanya karena dia berkata "kangen kamu". Ketika kamu benar-benar peduli pada seseorang, semua yang disebut rasional dan dewasa akan sementara tidak berlaku, bukan karena bodoh, tapi karena ada seseorang yang penting di hatimu.